liburanyuk – Isu mengenai pencabutan status bandara internasional kembali mencuat setelah sejumlah bandara di Indonesia dilaporkan mengalami penurunan jumlah penumpang secara signifikan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran apakah bandara-bandara tersebut masih layak menyandang predikat internasional.
Bandara Internasional yang Sepi Aktivitas
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bandara yang berstatus internasional mengalami penurunan aktivitas penerbangan. Misalnya, rute penerbangan luar negeri yang minim, bahkan ada bandara yang hanya melayani satu hingga dua penerbangan internasional per minggu. Akibatnya, terminal internasional tampak sepi dan kurang dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, pembangunan bandara dengan status internasional membutuhkan anggaran besar dari negara maupun pemerintah daerah.
Evaluasi Pemerintah terhadap Status Bandara
Kementerian Perhubungan bersama lembaga terkait disebut tengah melakukan evaluasi terhadap bandara-bandara yang dianggap tidak efektif menjalankan fungsi internasionalnya. Evaluasi ini dilakukan dengan meninjau jumlah penumpang, frekuensi penerbangan, serta kebutuhan riil di daerah. Jika bandara tidak memenuhi kriteria minimum, status internasional berpotensi dicabut dan dikembalikan menjadi bandara domestik. Pemerintah menegaskan bahwa keputusan ini bukan untuk merugikan daerah, melainkan demi efisiensi serta optimalisasi penggunaan anggaran.
Dampak Ekonomi bagi Daerah
Pencabutan status internasional tentu membawa konsekuensi bagi daerah. Dengan status internasional, bandara biasanya menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara yang dapat mendongkrak perekonomian lokal. Jika status itu dicabut, peluang sektor pariwisata bisa menurun karena akses penerbangan langsung dari luar negeri berkurang. Selain itu, daerah yang mengandalkan investasi asing juga bisa terkena dampak dari berkurangnya mobilitas internasional. Namun, pemerintah daerah tetap bisa mengembangkan potensi domestik sebagai langkah alternatif untuk menjaga arus penumpang.
Respons Masyarakat dan Pengamat Transportasi
Kabar tentang evaluasi status bandara mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian pihak menilai langkah tersebut tepat karena tidak semua bandara mampu menghidupi operasional internasionalnya. Namun, ada juga yang menyayangkan jika status itu dicabut, terutama bagi daerah yang sedang giat mempromosikan pariwisata. Pengamat transportasi menyarankan agar pemerintah lebih selektif dalam menetapkan status internasional, sehingga ke depan tidak ada lagi bandara yang sekadar menyandang nama tanpa aktivitas penerbangan yang sepadan.
Masa Depan Bandara di Indonesia
Kondisi sepinya penumpang di sejumlah bandara internasional menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dalam merancang pembangunan infrastruktur transportasi. Perencanaan yang matang, didukung dengan kajian kebutuhan daerah, dinilai lebih efektif ketimbang sekadar membangun fasilitas besar tanpa memperhitungkan keberlanjutan operasional. Di sisi lain, digitalisasi layanan penerbangan dan promosi wisata bisa menjadi langkah strategis untuk mendatangkan penumpang. Topik ini juga menjadi perhatian media nasional, salah satunya beritabandar yang menyoroti dinamika transportasi udara di Indonesia.
