liburanyuk.org Selama ini, banyak orang menganggap liburan paling ideal adalah bersama keluarga. Momen berkumpul dan melepas penat bersama orang-orang terdekat memang terdengar sempurna. Namun, sebuah riset terbaru menghadirkan perspektif berbeda yang cukup mengejutkan: liburan paling bahagia ternyata tidak selalu terjadi saat bepergian dengan keluarga.
Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Edith Cowan (ECU) di Australia yang menaruh perhatian besar pada hubungan antara psikologi perjalanan dan kualitas kebahagiaan seseorang. Mereka mengamati bahwa faktor pendamping liburan memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan, pengalaman, hingga memori yang terbentuk dari sebuah perjalanan. Hasilnya memperlihatkan bahwa pendamping liburan terbaik justru adalah mereka yang memiliki minat dan karakter serasi saat melakukan perjalanan, bukan sekadar orang yang memiliki hubungan darah.
Menelisik Siapa Pendamping Liburan Terbaik
Tim riset menemukan bahwa banyak generasi muda merasakan tekanan saat bepergian bersama keluarga. Ada berbagai alasannya, seperti perbedaan preferensi tempat wisata, jadwal yang harus mengikuti keputusan orang tua, hingga kewajiban untuk mengurus anggota keluarga lain selama perjalanan. Alih-alih beristirahat, sebagian justru merasa menjalankan rutinitas versi lain saat liburan keluarga.
Sebaliknya, bepergian bersama teman sebaya sering kali memberikan rasa lebih bebas, spontan, dan minim beban emosional. Kegiatan dapat disesuaikan dengan keinginan bersama, keputusan lebih fleksibel, dan suasana cenderung santai karena tidak ada ekspektasi yang terlalu tinggi satu sama lain. Itulah sebabnya banyak responden dalam penelitian ini mengaku mendapatkan kebahagiaan yang lebih natural saat traveling bersama teman yang satu misi.
Fenomena Sosial “Dazi”: Liburan dengan Orang Baru yang Sepemahaman
Untuk memahami tren modern dalam berwisata, peneliti juga menyoroti fenomena sosial yang muncul di China bernama “Dazi”. Fenomena ini menunjukkan meningkatnya minat kaum muda mencari teman baru untuk jalan-jalan melalui platform digital.
Bukan tanpa alasan. Bertemu pendamping baru dalam perjalanan menghadirkan:
- suasana sosial yang ringan dan tidak mengikat
- pengalaman eksplorasi yang penuh kejutan
- rasa percaya diri saat mencoba hal baru
- kebebasan penuh tanpa drama keluarga
Dazi menjadi bukti bahwa liburan bukan lagi sekadar perayaan tradisi keluarga. Kini, pengalaman traveling dianggap sebagai ajang untuk menemukan versi terbaik diri sendiri melalui petualangan dan pertemanan baru.
Mengapa Kesamaan Minat Jadi Penentu Kebahagiaan Liburan?
Riset ECU menegaskan bahwa kecocokan minat adalah elemen paling penting dalam menentukan kualitas perjalanan. Ketika seseorang liburan bersama orang yang menyukai aktivitas serupa,:
- energi yang dibagi tetap positif
- keputusan lebih mudah diambil
- tidak ada konflik karena preferensi berbeda
- perjalanan terasa konsisten menyenangkan dari awal hingga akhir
Ambil contoh, pencinta hiking akan lebih menikmati naik gunung bersama pendaki lain yang siap bangun pagi. Pecinta kuliner akan lebih puas berburu makanan dengan orang yang tak ragu berkeliling pasar malam. Begitu pula mereka yang suka berburu foto, akan paling nyaman bersama teman yang sabar berhenti di banyak spot estetik.
Keselarasan minat itulah yang membuat suasana liburan tetap bersemangat tanpa harus saling mengalah secara berlebihan.
Liburan sebagai Waktu Pemulihan Diri
Berdasarkan hasil penelitian, tujuan liburan kini tidak hanya soal kebersamaan. Banyak orang menginginkan:
- ruang untuk rehat mental
- kesempatan fokus pada diri sendiri
- pengalaman yang mendorong self-growth
- aktivitas yang menenangkan pikiran
- eksplorasi hal baru yang menginspirasi
Pendamping liburan yang tepat dapat membantu semua itu terwujud. Teman yang tidak menghakimi dan tidak menuntut justru memungkinkan seseorang menjadi diri sendiri sepenuhnya. Liburan pun terasa lebih menyegarkan baik secara emosional maupun psikologis.
Apakah Liburan Keluarga Tidak Lagi Penting?
Jawabannya: tetap penting, namun konteksnya berbeda. Perjalanan keluarga sangat bernilai dalam:
- mempererat hubungan
- menciptakan kenangan masa kecil
- menumbuhkan rasa kebersamaan
Hanya saja, bila tujuan utama liburan adalah mengisi ulang energi, mengurangi stres, atau eksplorasi diri, penelitian ini membuktikan bahwa pendamping lain bisa lebih ideal.
Keluarga sering membawa ekspektasi dan tanggung jawab. Sementara teman atau travel partner yang cocok memberikan ruang untuk bernapas dan bersenang-senang tanpa beban.
Kesimpulan: Pilih Pendamping Sesuai Tujuan Perjalanan
Penelitian ECU memberi pesan yang jelas:
Kualitas liburan sangat bergantung pada dengan siapa kamu menghabiskan waktu tersebut.
Jika prioritasnya adalah kehangatan keluarga—bepergian bersama keluarga adalah pilihan yang tepat. Namun bila tujuannya mencari inspirasi, kebebasan, dan keceriaan tanpa tekanan sosial, teman dengan minat yang sama bisa menjadi partner terbaik.
Jadi sebelum memesan tiket perjalanan berikutnya, ada baiknya bertanya pada diri sendiri:
“Aku ingin liburan yang memberikan apa?”
Jawaban itulah yang akan menentukan siapa pendamping liburan yang paling tepat.
Karena pada akhirnya, liburan yang ideal adalah liburan yang membuatmu pulang dengan hati ringan, pikiran lega, dan kenangan indah yang bertahan lama—apa pun destinasinya.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id